18 August 2004

TIUP LILIN KE - 59

konon katanya republik tercinta, indonesia raya ini udah lama merdeka, sampai hari ini tepat 59 tahun. okey, selamat deh. ternyata udah ubanan juga ya negeri ini.
aku bukanlah siapa_siapa, hanyalah seorang warga negara (ber-KTP, lho) yang mencoba memberi "sambutan" untuk acara "tiup lilin" ini.
aku merasa, kok jadi begini dari tahun ke tahun, rasanya kita yang udah 59 tahun di tinggalkan kompeni, tapi nikmat kemerdekaan yang sesungguhnya belum dapat kita teguk setiap pagi.
bagaimana tidak, kita seakan kembali ke jaman walanda dulu, mau sekolah aja sulit. hanya kaum ningrat yang berhartalah yang dapat menikmati lezatnya pendidikan. semuanya di bentengi oleh kesanggupan membayar biaya yang semakin terbang ke atas jauh dari atap sekolah. jangan tanya perguruan tinggi, untuk TK atau SD yang hukumnya wajib dialami sekalipun, biayanya tidak dapat tersentuh oleh jutaan rakyat negeri ini yang masih selalu hidup susah, kayak kita.
selain itu juga, coba kita hitung ulang, berapa biji lagi aset_aset rakyat yang masih dimiliki oleh negara. kayaknya lirik : "...yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara" sekarang udah jadi lagu basi. dari mulai komunikasi, listrik, bank, bahkan pabrik obat generik sekalipun udah dilego oleh pemerintah kita. bahkan, pembelinya adalah bangsa asing. mau gimana coba ? kita hanyalah kaum lemah yang cuma bisa mengurut dada, membayangkan kondisi negeri ini 59 tahun ke depan, di saat anak2 dan cucu2 kita hidup.
rasanya, kita mesti merenung nih, apa iya kita bener2 udah merdeka ? ataukah malah sekarang ini kita udah mulai terjajah lagi ?
dimana, hanya untuk menikmati terangnya listrik di kamar kita saja, semuanya di bawah kontrol bangsa asing, si empunya "hajat hidup orang banyak".
lalu, satu lagi :
ternyata generasi muda, anak bangsa, penerus peradaban negeri ini, tak mau ketinggalan dalam menyambut kemeriahan pesta tiup lilin ke 59 republik ini. mereka telah membuat sebuah karya yaitu Film Dokumenter, judulnya (punten ah,): BURUAN C**M GUE. walau pun tanggal 20 agustus, akhirnya ditarik dari peredaran, namun tetep aja sebanyak kira2 500 ribu anak bangsa udah menikmati film perjuangan ini.
aku gak habis pikir, ada apa denganmu, negeri ? rasanya, makin gak betah aja nih nongkrongin tanah leluhur kita ini. makin lama makin gak jelas arah tujuan nya. negeri ini bagaikan raksasa yang dungu, idiot, gak beragama, dan lemah banget. "sistem2"-nya entah nyomot dari mana atau dari isi kepala siapa. yang jelas, AKU dan jutaan RAKYAT sepertiku hanya semakin LEMAH dan BODOH karena setiap kali sarapan pagi selalu disuguhi dengan menu KESUSAHAN yang baru.!!
ya Alloh...gusti..Robbi..


di bawah tiang bendera lusuh, 17 agustus 2004

0 Comments:

Post a Comment

<< Home