4 September 2004

untuk perempuan kecilku

terima kasih kau sempat mengunjungiku dalam mimpi
kau tunjukan kembali sebuah senyuman
diantara nyanyian daun bambu diatas rumahmu
hingga membuatku terdiam, terbata
tak dapat menguraikan maknamu.
mungkin saja, kau hendak menanyakan
tentang sederet kata hilang
yang tak pernah terucap.

kini,
telah kau tunaikan sunnah suci Nya
yang halalkan ikatanmu dengan nya
dan kini kau dan dia
adalah sepasang jemari dan pena
yang senantiasa akan menuliskan
ribuan lembar perjalanan berikutnya
dicelah terjalnya malam
dan teriknya siang
di belantara rimba kehidupan,
hingga tercipta karya sakinah ma waddah wa rohmah.


ciamis, 15 agustus 2004.

(maaf aku tak sempat datang untuk mengucapkan selamat menempuh hidup baru)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home