empat tahun silam

sobat,
maafkan aku yang teringat akan tanggal ini, empat tahun silam. waktu yang lama, namun rasanya kita baru saja ganti kalender kemarin. saat itu, kita adalah anak_anak yang mulai beranjak menapaki tangga kehidupan. satu_satu kita coba, walau hanya sekedar untuk mencari pengalaman saja.
kita mulai saling mengenal, mengerti dan memberi solusi. ada banyak hal yang sering kita perbincangkan saat senja di atap kamar kost kita. denting gitarmu melantunkan firehouse, mengiringi burung_burung kapinis yang berebutan pulang. sungguh, aku takan melupakan kebiasaan kita itu, sobat.
banyak hal_hal kecil yang kita nikmati sesaat setelah tugas laporan dan ujian kita jalani. kadang, sifat cengeng kita masih menunjukan betapa masih kecilnya jiwa kita.
kamar kost kita, cidurian. tempat tua itu telah menorehkan kisah tersendiri. canda tawa di kamar sempit. perbincangan serius di kamar mandi. parkir motor gratis. sampai arena uji nyali berikut kemenyannya.
dan pada tanggal ini, ada kisah tentang kau dan dia, serta aku yang tak sengaja terlibatkan. pada saat itu, aku tak mengira bahwa empat tahun kedepan, kita akan benar_benar terpisahkan oleh jarak, cerita, mimpi, dan dunia_dunia ini.
sobat,
maafkan aku yang telah menulis ini. bukan maksudku membuka peti kisahmu yang telah usai. aku hanya menulis apa yang aku ingat pada tanggal ini. dan aku ingat dirimu, sobat.
semarang, 10 - 10 '04
urang geus lila teu ngadenge deui carita_carita maneh, sobat.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home