kota manis

entah untuk keberapa kalinya, kota ini kembali memanggil langkah letihku untuk singgah, walau hanya sekejap. ada segunduk lelah dan rasa rindu yang kubawa dalam ranselku. kota ini melahirkan seorang aku, yang kini merenta bersama ribuan kenangan.
hampir enam tahun ku tinggalkan kota tua ini. kota ini tetaplah sama, setia dalam sepi. tak banyak insan muda yang berniat melangkah tua di kota ini, mungkin termasuk aku. mungkin pula karena terlalu banyak mimpi yang di gantungkan, sedangkan kota ini tetaplah belum menyuguhkannya.
senja ini, aku bernapak tilas terduduk di ujung sebuah taman bunga. tempat ku kecil menunggu matahari tergantikan bulan. berkelebatan silouet_silouet hijau yang melambaikan tangannya pada mataku yang masih tetap kosong. tak jelas apa yang kulamunkan.
seruan adzan maghrib mengetuk lamunanku. kusambut dengan senyuman. Alhamdulillah, Alloh SWT yang Maha Mengatur jagat raya ini masih melindungi gema adzan di kota ini. memanggilku untuk berwudhu, dan bersujud hanya pada_Nya, Sang Pencipta qadha dan qadar.
ciamis, 19 okt '04
0 Comments:
Post a Comment
<< Home