Geliat Malam

Malam telah menggulung tikar
Mengakhiri lelap yang sudah tak ada
Sadarulkalam untuk mimpi tadi jua tak ada
Bagai kelonyor di atas wajan
Semuanya tercipta seperti itu.
Malam terduduk sayu tak berujung
Menghitung sisa_sisanya yang tersisa
Gerombolan bintang datang menyapa
Kata_kata retoris tak mencipta tawa
Anak_anak bulan bermain layangan
Seakan tak peduli pada sang malam
Malam mulai berdiri rapuh
Melangkahkan kaki gontainya tanpa arah
Mungkin menuju kediaman tuan pagi
Yang sedari tadi telah mendinginkan kopi
Atau mungkin menuju nyonya mentari
Yang kemarin mengajaknya makan siang
Malam pun terus melaju
Ke arah timur sebelah kanan ujung kakinya
--20 des ‘04
0 Comments:
Post a Comment
<< Home