Penunggu dan Penunggang Waktu

Mengais waktu yang merengek
Semenjak detik terketuk
Dan kita pun menjelma pacal setianya
Ribuan bahkan jutaan rindu menumpuk usang
Tersaji saat mata terbangun tiap pagi
Kita merupakan penunggu sekaligus penunggang
Hentakan kakinya lah yang menjaraki kita
Seperti deretan bintang yang tak pernah berpegangan
Hanya berkerlip saling menggoda
Begitulah kita, kekasih
Bumi ini tidak lebih dari sebuah teratak
Yang akan tertinggal kan oleh sang detik
Dan kita masih akan setia mengaisnya
Hingga hitungan terakhir
Saat kita bersama tertidur dalam keabadiaan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home