20 January 2005

Sebuah akhir



Luka ini telah purba bersama masa
Perihnya abadi tiap pagi

Sepotong nyawa terbang berkeliling
Mencari nisan yang melumut ungu
Bunga kamboja beranak di kaki beringin
Wanginya getirkan hujan yang tidur

Kuhadirkan perpisahan yang indah
Di saat embun tak lagi menetes

Jejak yang terhapus badai
Tanah yang hitamkan alas kaki
Kita pulang.
Kita pulang, istriku.
Kita terlalu lelah
Melayani begundal dunia
Saatnya kita buka peti mati
Gubuk terindah di hati kita.

19 jan ‘05

0 Comments:

Post a Comment

<< Home