Sebuah akhir

Luka ini telah purba bersama masa
Perihnya abadi tiap pagi
Sepotong nyawa terbang berkeliling
Mencari nisan yang melumut ungu
Bunga kamboja beranak di kaki beringin
Wanginya getirkan hujan yang tidur
Kuhadirkan perpisahan yang indah
Di saat embun tak lagi menetes
Jejak yang terhapus badai
Tanah yang hitamkan alas kaki
Kita pulang.
Kita pulang, istriku.
Kita terlalu lelah
Melayani begundal dunia
Saatnya kita buka peti mati
Gubuk terindah di hati kita.
19 jan ‘05
0 Comments:
Post a Comment
<< Home