17 April 2007

at the middle of night


derai hujan,
membasahi tiap lembar rambutmu
yang kusulam di balik ilalang.
senyummu adalah tusukan kabut
menari_nari bersama pucuk muda.
masih kuhitung lembaran tersisa
di tanganku, walau menggigil
dan sentuhan tipis di dada

entah mengapa semua tak bisa kubawa pulang
selalu ada yang tertinggal
pada labirin rindu yang memekat
atau celah perselingkuhan maya
sepertinya kita masih suka berlari_lari
di belakang bilik kecil
dan kolam ikan yang tak jua memiliki mata air.

di puncak ini,
malam begitu cantik
beriaskan bintang dan rembulan sayu
walau hujan telah mencampakan segalanya.
dan, rasanya namamu semakin terlarut dalam
menyelusup perlahan menuju titik terdekatku
kau menjelma nadi
berdetak kencang di pusaran rindu
yang bahkan belum memiliki nama
namun kau ibarat cermin gantung
tak pernah mendustai waktu,
sedangkan aku selalu menjadi pecundang liar
penuh hasrat untuk meneggelamkan langit...


kaliurang, rolling thunder

0 Comments:

Post a Comment

<< Home