narasi picisan

yang berlari ke hilir,
dari hulu yang janggal.
bergurat langkah dan tapak kerdil
di atas batu berlumut.
dentuman jiwa yang meledak
membuka pesta malam
di tepian, dan tengah rimba.
setetes minuman penghangat
meracuni darah yang telah beku,
: sedari dulu.
menanti arah waktu berputar menari
menghentakan sepatu kayu
bukan lars serdadu.
semarang
0 Comments:
Post a Comment
<< Home