on the way

baru kali ini senyumku mengembang,
hampir sempurna
menghiasi wajah rimba renta.
kau terluka,
memeluk erat akar kesadaran
serupa saat altar yang pecah terhempas ombak
sementara patung_patung bisu
mencuci muka tanpa air hangat.
walaupun senyumanku hampir sempurna,
namun mataku masih saja kosong
mengelar etalase kesunyian
seperti jendela tebal di atas balkon.
aku tak bisa membawamu kembali ke dunia penuh tawa,
karena ternyata kehilangan adalah nestapa
rangkaian mimpi yang menjelma kabut
beraroma absurd.
mungkin inilah langkah terbaru
dari peradaban rumit yang kugelar setiap senja.
antara jalanan berbatu kecil
dan jembatan gantung yang telah termakan rayap.
semuanya harus menjadi cerita
di halaman pertama ataupun akhir sampul buku.
tak ada yang salah dengan coretan Nya,
semua nampak berderet rapi pada tempatnya
mungkin saja kita yang terlalu tinggi memupuk do'a
sementara tanah kita dibalut rumah panggung.
kau,
tatapanmu adalah langkahku menuju malam
djokja, tired weekend
2 Comments:
nice poem mas...salam kenal nan hangat yaaa
jogja?
masih ingatkah malam2 dulu itu?
Post a Comment
<< Home