29 May 2007

celoteh doang


sebelum membaca celoteh saya dibawah ini, mohon posisikan diri anda sebagai remaja yang sedang kasmaran,:x :x hehehe.... :-:-

pernahkah anda mengucapkan kalimat dibawah ini, atau mungkin anda mendengarnya dari seseorang yang ditujukan kepada anda secara pribadi ?

"aku bahagia hidup denganmu !"

sering kali kalimat tersebut meluncur dari bibir seseorang kepada seseorang lainnya yang merasa ada ikatan hati diantara mereka. kekasih atau suami-istri.
lantas kenapa ? 8-}
iya, memang gak ada masalah dengan struktur bahasa kalimat diatas. yang menjadi unik adalah, kenapa harus keluar kalimat seperti itu ?!
memang kalimat ini akan bermakna sekali bagi seorang pecinta yang mendengarnya. karena cinta memiliki nama lain yaitu rasa atau kegiatan saling memberi_menerima, melengkapi, dan mempertahankan kebahagiaan hidup selama mungkin, sebelum duka yang secara periodik selalu muncul selama kehidupan individu itu masih berputar. maka, seseorang yang mendengar bisikan kalimat ini dari pasangannya, akan merasa bahwa selama ini "cinta" nya telah berhasil atau sukses. hemm.. apakah keberhasilan cinta memang itu ukurannya ? =P~
yang jelas, cinta bersimfoni dengan kebahagiaan. tidak ada cinta yang menyebabkan kedukaan. kalau pun sering terjadi kasus seperti ini, maka bukan "cinta" lah biang keladinya, melainkan individu yang menjalaninya itu sendiri. dia telah merapuhkan dan mengosongkan arti cinta yang sejatinya membawa semangat maha dahsyat dalam kehidupan ini. bisa dibayangkan kalo tiap makhluk hidup tak dibekali cinta oleh Alloh SWT, maka betapa akan menyerupai neraka lah bumi yang fana ini. :-SS
lantas yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, apa yang terjadi jika salah satu pihak diantara pecinta itu meninggalkan satu dengan yang lainnya ? apakah "kebahagiaan" yang pernah terucap itu juga ikut meninggalkan ? atau akan tetap berada di antara mereka, namun berubah wujud menjadi " kedukaan" yang begitu hebat ? :-?
lantas, sesempit itu kah makna "kebahagiaan" ? sesempit itu kah ruang lingkup "cinta" ? sebatas itukah semangat "mencintai" dan "meraih kebahagiaan hidup" ? lantas dimanakah posisi "cinta pada diri & kehidupan sendiri" ? :-?
hemmm... banyak sekali pertanyaan yang diajukan dosen pada kuliah kali ini. dan jawaban nya cukup ditulis di dinding hati masing_masing mahasiswa/wi, lalu dikumpulkan pada ruangan sempit di pojok sana yang bernama kehidupan fana. O:)

terima kasih, selamat malam... I-|I-|I-|

3 Comments:

Blogger Cempluk Story said...

pertamax..betul mas kecintaan thd Allah Swt itu nomor satu..

12:51 am  
Blogger LiLiN said...

keikhlasan mencintai ngga akan merubah wujud kebahagiaan menjadi kedukaan atau mempersempit makna kebahagian itu sendiri...

aku akan tetap bahagia hidup dengan mu...

:D

5:41 pm  
Anonymous Anonymous said...

Berbicara tentang cinta tiada habisnya. Seharusnya mesti ada maha cinta diatas cinta itu sendiri, karena disebagian belahan bumi ini masih banyak neraka duniawi yang belum dirambah cinta. Kalau seandainya neraka tersebut pernah disentuh secuil cinta, pasti dunia ini akan aman dan damai.
Nyambung gak nih!?
Sorry Hoe, pake anonymous, gak tau tuh gak mempan password-ku.

Vie.

5:35 am  

Post a Comment

<< Home