1 May 2007

kabar dari dalam lorong


menyusuri kota ini,
adalah menyusuri lorong paling kosong.
rembesan air terlukis abstrak di dindingnya,
hingga warna merah tak lagi merah.
dan suara angin dari awal gerbang
berangsur menjadi gema kecil
hampir tidak terdengar jelas.
begitu pula cahaya pagi yang menerobos kecil
hanya mampu menerangi setitik jejak
yang kadang juga tertutup jejak lainnya.
entah mengapa aku tersesat sedemikian dalam
mengaduk perjalanan yang tak lagi ramah
dan hilangnya gurat senyuman dari wajah_wajah penebus malam.

menyusuri kota ini,
adalah langkah yang tak lagi sempurna
untuk disimpan di bawah ranjang kusamku.
tapi, aku telah mencandu kerinduan
seperti kepulan asap dari asbak
selalu menjadi keheningan paling indah.
dan,
menyusuri kota ini,
adalah tanpa tujuan sama sekali.

semarang

0 Comments:

Post a Comment

<< Home