10 May 2007

laporan petang


lelaki itu masih menyapu gurun pasir.
dengan sapu lusuh dan sandal jepit kusam.
terik matahari menguapkan rembesan mimpi
lewat celah_celah sempit kesadaran.
buaian angin, menyembunyikan badai
dari balik ketiak dan rongga paru_paru.
lelaki itu masih menikmati
peran bisu tanpa ada dialog,
serupa pantomim senja yang menggunung
menjulang ke langit_langit kamar kontrakan.
remah_remah kerinduan,
berserakan di karpet jingga
pada lantai dansa, dan kondom bekas.
mungkin malam nanti, adalah penghabisan tenaganya
untuk menari dan menebar benih kehidupan.

semarang

0 Comments:

Post a Comment

<< Home