28 May 2007

namamu semakin sulit untuk dihapus kali ini


hari ini, ku buka jendela_jendela tetesan embun
yang semakin erat di pelukanmu.
tak terasa, mata kita terpejam sekian lama
dan rumput di belakang kamar pun telah menguning
lalu catatan_catatan kanji bertebaran
di semak kerinduan dari balik pagar bercat tembaga.

matahari yang memantul lewat celah gusarmu
menyinari berjengkal jejak kecil dari tempat tidur kita,
kau pun mulai membangun taman
serta serambi kayu di jantungku.
detik demi detik adalah hitungan yang khusyuk
menemani nadi kita yang mencipta puisi_puisi lugu.

kau yang selalu mengenakan gaun sutra,
menumbuhkan bunga_bunga teratai di dingin ku
dan aku mencumbu pagi dengan sisa tenaga
berharap sentuhan malaikat berakhir balik kali ini.

sayang,
namamu semakin sulit untuk dihapus kali ini.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home