pelabuhan senja
di rambutmu yang basah api kecilku mati perlahan_lahan. lalu menggenangi setiap sela jariku, hingga peganganku tak erat lagi. kau mulai membuka tirai isyarat tentang kicauan burung pipit di atas jendela membawa kabar gila bukan untuk kita. di hadapan pelabuhan ini, aku berlutut, menghayati tiap sajak yang masih terbawa bersama silouetmu. angin laut menari khusyuk mengenapkan kesunyian yang membabi buta. dari matamu dapat kusentuh riakan ombak, dan mercusuar tegak di alismu sementara camar letih pulang ke jantungmu. aku menghitung gerimis kerinduan pada tembok dan pengikat jangkar di pelabuhan tua ini. lelaki tua dengan sepedanya bersenandung, syair_syair jawa menenggelamkan diamku menyisakan teriakan tajam di tenggorokanku pada huruf_huruf bengkok dan tanda baca keheningan. kau mulai menjadi mei yang sangsai menciptakan hutan tropis di bibirku. maggio
8 Comments:
hmmm...romantis bangetzzzz
kau mulai menjadi mei yang sangsai menciptakan hutan tropis di bibirku
Maybe Yes,... Maybe No... :D hehehehhe.....
Salam kenal....
pelabuhan senja...... sajak.... silouet....angin laut.... camar letih..... gerimis kerinduan...
menenggelamkan diriku....
namun akankah tenggelam jua kehampaan ini....????
ternyata lo romantic juga ya, hoe...
aihh...aku jadi melok klepek-klepek. bahasanya terlalu puitis. Aku sampai meringis
Sae Pisan. Ku simkuring parantos di link, sun... :)
aduh...tos lami teu mendakan bahasa bahasa puitis kieu....
serasa kembali ke jaman kasmaran dulu, tiap kertas ditulisin bahasa kieu...semua mahluk jadi kelihatan ramah, jadi objek puisi...hehehehehe
sok terjemahkeun ka basa sunda....
eh bang2 koq tag nya ngadat lagi ^___^
Post a Comment
<< Home