12 May 2007

suara bulan mei


suaraku menjadi pecahan kabut,
mendingin di pucuk pinus.
jariku memeluk erat sayap_sayap ilalang,
pada tetesan embun ku ikrarkan senja ranum.

gemuruh badai berganti rupa
pada desa_desa paling terasing
berbalut tembok dan pagar kayu,
sperma tercecer liar
keringat menjadi lebih memabukan.
mata_mata disana, menjadi bayonet tumpul
sementara bibir_bibir memerah saga,
aku hadir menjadi atap rumbia
juga tiang panggung berlumut abu_abu.

suaraku menjadi desingan peluru,
menembus jantung malam
hingga ke tengah waktu, paling dalam.
jiwa yang telanjang
tertidur lelap di ranjang berduri
atau berlarian ke arah gurun pasir.
jariku memeluk erat batang kurma tua
menghitung jarak
menghitung tapak
kau yang semedi kaku di sebuah altar biru
bermantelkan suaraku
yang tersesat sejauh putaran hari.
kau menjadi perawan pirus
menghidupkan aphrodite pada pualam jingga,
dengan sajak_sajak magis
dan do'a_do'a purba
kau genapkan jutaan kerinduan
mengguncang dahsyat setiap relung huruf_huruf.

dan akhirnya,
suaraku menjadi pecahan kabut
menyempurnakan butiran hujan dari wajahmu.

semarang
I-| I-| I-|

0 Comments:

Post a Comment

<< Home