10 June 2007

semedi rindu


mengetukmu
bersama embun
mengendap ke balik selimut.
jarak menjadi pedestrian renta
juga ringkik kuda dan lonceng menara.

menghanyutkanmu,
pada sisa muara
dan mata air dari akar paling berwarna.
kau adalah malam,
menyimpan berjuta rembulan
pada tirai dan jendela.

lihatlah,
di sekelilingku masih menyala perapian
dengan asap yang menusuk_nusuk batang cemara
nama yang bersemedi dengan kerinduan tebal.
hanya satu,
hanya waktu,
hanya itu.

juni '07

2 Comments:

Blogger Vie said...

Aku ketagihan baca puisi. Berusaha kucoba menghayati arti yang paling dalam sekalipun.
Membuat puisi itu diibaratkan seperti meracik obat-obatan. Harus sesuai komponennya. Begitulah puisi yang kamu buat ini Hoe.

4:26 am  
Blogger hoe said...

saya juga kecanduan sis.. :D
yups... meracik obat rindu ..
thx sis :)

4:56 am  

Post a Comment

<< Home